Reporterjabar.com
– Mengenai temuan beras Badan Usaha Logistik (Bulog) yang bercampur beras
plastik diduga tindakan dari persaingan dalam pendistribusian dari pihak
yang kecewa. Dikatakan Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Bulog, Bahtiar
Utomo temuan tersebut telah telah dilaporkan kepada aparat penegak hukum.
“(Distribusi) dilakukan Bulog dalam distribusi
beras telah sesuai dengan ketentuan dan kondisi beras telah sesuai dengan
standar,” ujarnya usai menerima kunjungan Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi di
Subang Jawa Barat, kamis (15/10/2020).
Kemudian
Bahtiar mengungkapkan stok beras untuk bantuan sosial (bansos)
dalam keadaan aman dengan stok 450 ribu ton yang tersimpan di 1.600 gudang
dengan kapasitas daya tampung 4 juta ton.
Komoditas lainnya pun dalam kondisi aman. Diantaranya berupa jagung, terigu,
gula dan minyak goreng.
Selanjutnya
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi melihat secara langsung kondisi
beras di salah satu gudang di Subang. Hasil pengamatan kata Dedi kondisinya cukup
baik. “hasil pengamatan saya di gudang Bulog kondisi beras dan logistik
kebutuhan lainnya secara umum kondisinya baik,” ujar Dedi kepada wartawan.
Lalu
mengenai dugaan adanya pelaku yang diduga mencampur dengan beras plastik, di
berharap supaya aparat penegak hukum segera mengungkapnya karena inidikasinya
sudah jelas mengenai data transporternya. “Guna merehabilitasi Bulog. Karena
Bulog adalah ujung tombak dalam distribusi kebutuhan pokok,” katanya.
Kegiatan
Dedi adalah untuk memastikan kesiapan Bulog dalam mengamankan stok kebutuhan sekaligus
memantau temuan adanya dugaan beras bercampur plastikdan mengunjungi peternakan
ikan di Cijambe.