
SUBANG
– Kekayaan alam berupa kayu di Subang cukup baik kualitas dan ragamnya pun
cukup banyak. Potensi ini menjadi daya tarik orang-orang muda yang tergabung
dalam Komunitas Hobi Kayu (HK) Subang. Dikatakan Ketua Komunitas HK Subang,
Ferry Sudarisman tentu kekayaan ini perlu mendapat perhatian dan pengelolaan
yang tepat supaya bisa lebih memiliki daya saing secara kualitas. Melalui
Komunitas HK, kata Ferry menginginkan potensi orang-orang muda dengan hobi yang
sama kepada kayu bisa tersalurkan secara tepat dengan pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) untuk orang muda Subang dibidang perkayuan.
Komunitas
ini kata dia terbuka bagi yang ingin ikut belajar dan berkarya dibidang
perkayuan. “Baik pemula maupun yang sudah lama menekuninya untuk turut berbagi
dan sharing ilmu seputar perkayuan
dan kretifitasnya," ujarnya ditengah kumpul-kumpul di Alun-Alun Subang,
Minggu (8/9/2019).
Kata
dia Komunitas HK ini berusaha menggandeng kawan-kawan muda atau yang senior
juga dari berbagai minatnya masing-masing. “Bahkan tadi kami bertemu kawan baru
yang minatnya pada alat olahraga bumerang seperti Kang Yoffi sama adiknya,”
ujarnya sambil memperkenalkan kedua kawan barunya itu kepada ReporterJabar.com.
Lalu
dijelaskan Ferry kumpul-kumpul sekarang dalam rangka akan mengikuti kegiatan Wood Talk Festival (WTF) Jakarta
Convention Centre (JCC) tanggal 7 sampai 13 Oktober 2019. Dengan mengikuti
berbagai event yang diselenggarakan
pihaknya berniat supaya kawan-kawan bisa saling berbagi informasi mengenai
kualitas pekerjaan yang bisa dipasarkan. “Yang pada akhirnya kita mampu
menjawab pemasaran produk yang kita buat baik mencari pasar maupun apa yang
diminati oleh pasar,” jelasnya.
Kata
Ferry potensi Subang akan kayu yang layak dijadikan karya ternyata melimpah di
Subang. “Sayang’kan kalau potensi itu kemudian lepas begitu saja tanpa kita
manfaatkan secara optimal,” katanya.
Makanya
kata dia melalui komunitas bisa saling berbagi pengetahuan baik bahan,
peralatan ataupun bahan pendukung lainnya. “Sering kali kita kebingungan
mencari cara atau bahan yang tepat untuk karya yang kit abuat. Misalnya lem.
‘Kan macam-macam. Pasti diantaranya itu ada yang tepat. Melalui jaringan
komunitas kita bisa saling bertanya dan memberi masukan,” katanya lagi.
Hingga
kini anggota Komunitas HK di Subang berjumlah 40 orang. (Satriya)
0 Comments:
Posting Komentar